Direktur IndoStrategi, Arif Nurul Imam menyampaikan hasil survei terkait elektabilitas tokoh potensial untuk maju sebagai Calon Presiden 2024. Hasilnya, posisi tiga besar masih ditempati okeh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Data ini terungkap saat responden diberikan pertanyaan terbuka, yakni; siapa tokoh yang dianggap memiliki potensi untuk dipilih dalam Pilpres 2024.
"Pada pertanyaan elektabilitas terbuka posisi 3 besar dipuncaki oleh Prabowo, Ganjar dan Anies," kata Arif dalam rilis surveinya di Jakarta, Jumat (9/9/2022). Dari data yang disajikan di dalam survei tersebut, Prabowo Subianto mendapat 25,2 persen. Kemudian di bawahnya dengan selisih cukup jauh adalah Ganjar Pranowo sebesar 17,3 persen. Ganjar Pranowo disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan skor 12,8 persen.
Lalu ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen, kemudian Mohammad Ridwan Kamil 3,5 persen. Selanjutnya adalah Puan Maharani 3,1 persen dan sebagainya. Lebih lanjut, Arif juga membuat pertanyaan secara tertutup, dimana surveyor menyodorkan nama nama tertentu sebagai opsi jawaban siapa calon presiden potensial selanjutnya. Lagi lagi, nama Prabowo Subianto menjadi yang teratas. "Pertanyaan elektabilitas tertutup posisi 3 besar masih dipuncaki oleh Prabowo dengan 31,3 persen, Ganjar 20%, dan Anies 14,9%," jelasnya.
Survei ini dilakukan oleh IndoStrategi dengan rentang waktu 29 Agustus sampai 5 September 2022 dan melibatkan 1.239 responden di seluruh Indonesia. Teknik pengumpulan datanya adalah melalui interview dan menggunakan metodologi multistage random sampling dengan akurasi kepercayaan 95 persen dan Margin of Error (MoE) 2,83 persen. Lembaga survei Indostrategi merilis hasil temuannya terkait elektabilitas partai politik (parpol) jelang pemilu 2024.
Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) menempati posisi pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar 19,7 persen. Posisi kedua, ada Partai Gerindra dengan 17,4 persen dan PKB menembus tiga besar dengan tingkat keterpilihan 10 persen. "Bisa jadi hal ini efek dari koalisi dengan Gerindra," kata Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam.
Selanjutnya ada Partai Demokrat (9,1 persen), Golkar (9 persen). "Meskipun berselisih tipis, Golkar digeser oleh Demokrat," ucapnya. Di posisi keenam ada PKS (7,1 persen), NasDem (6 persen), Perindo (3,5 persen), PAN (1,4 persen), PPP (1,1 persen), dan tidak tahu atau tidak jawab (14,3 persen).
Untuk diketahui, survei ini dilaksanakan pada 29 Agustus 5 September 2022 melalui wawancara langsung terhadap 1239 responden yang berusia 17 tahun keatas atau sudah pernah menikah dengan margin of error +/ 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pencuplikan sampel menggunakan metode multistage random sampling atau rambang berjenjang.